Etnografi Kebudayaan Kabupaten Karanganyar


ETNOGRAFI KEBUDAYAAN
KABUPATEN KARANGANYAR













Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Antropologi
Pengampu : Ibu. Dr Tri Suminar, M.Pd.
Oleh :
Arif Wibowo
1201419032
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019

BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Diskusi tentang pengertian budaya atau kebudayaan terus mengalir diberbagai forum sampai saat ini. Tentang pendefinisian kebudayaan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari tokoh antropologi Indonesia, Koencoroningrat. Sebagian ahli membedakan antara pengertian budaya dengan kebudayaan . Budaya sering diartikan sebagai konsep pemikiran , sementara kebudayaan mencakup semua aspek, konsep pemikiran dan produknya. Secara etimologis budaya “berasal dari kata budi dan daya (budi daya) atau daya (upaya atau power) dari sebuah budi, kata budaya digunakan sebagai singkatan dari kebudayaan dengan arti yang sama” (Koencoroningrat, 1980). Dalam kamus Bahasa Indonesia, juga tidak terlihat dengan tegas perbedaan pengertian budaya dan kebudayaan. “Budaya” diartikan sebagai buah atau hasil pikiran/akal budi. Kebudayaan diartikan sebagai hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia, seperti kepercayaan, kesenian dan adat istiadat
1.2   Tujuan
1.    Memenuhi tugas Antropologi bab Etnografi.
2.    Untuk menjelaskan mengenai etnografi kabupaten Karanganyar.

1.3   Ruang Lingkup
 Kalangan masyarakat dan lingkungan kabupaten Karanganyar.
BAB II
LANDASAN TEORI

A.   Teori  Yang Mendasari
a.      Etnografi
Etnografi adalah berasal dari kata ethnos yang berarti bangsa dan graphein yang berarti tulisan atau uraian. Jadi berdasarkan asal katanya, etnografi berarti tulisan tentang/ mengenai bangsa. Namun pengertian tentang etnografi tidak hanya sampai sebatas itu. Burhan Bungin ( 2008:220) mengatakan etnografi merupakan embrio dari antropologi. Artinya etnografi lahir dari antropologi di mana jika kita berbicara etnografi maka kita tidak lepas dari antropologi setidaknya kita sudah mempelajari dasar dari antropologi. Etnografi merupakan ciri khas antropologi artinya etnografi merupakan metode penelitian lapangan asli dari antropologi ( Marzali 2005:42).







BAB III
PEMBAHASAN
3.1   Sistem religi
Mayoritasnya penduduk Kabupaten Karanganyar beragama Islam, namun banyak juga yang beragama lain, Penduduk di daerah yang berdekatan dengan situs candi/berada di lereng Gunung Lawu kebanyakan beragama Hindu. Aktivitas keagamaan di Karanganyar ini berjalan dengan baik. Hal ini ditunjang dengan keberadaan fasilitas keagamaan seperti Masjid Agung Kota Karanganyar, Gereja di berbagai tempat, dan Pura di Lereng Gunung Lawu.

3.2  Organisasi Sosial
Masyarakat kabupaten Karanganyar pada umumnya menganut sistem kekerabatan Patrinial. Yang apabila anggota keluarga perempuan menikah maka dia harus ikut suami. Sistem kekerabatan di Kabupaten Karanganyar ini sangatlah tentram dan saling bergotong royong antar sesama manusia. Karena unsur budaya yang masih sangat kental banyak kegiatan sosial yang berjalan dengan baik, dan relasi antar warga juga berjalan baik.

3.3 Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang pembangunan wilayah Karanganyar. Hal ini dikarenakan pendidikan memiliki posisi strategis dengan mengembangkan potensi yang dimiliki Kabupaten Karanganyar yang meliputi sumber daya alam dan sumber daya manusia .


1. Jumlah sekolah
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Karanganyar pada tahun 2008, jumlah sekolah yang ada di Kabupaten Karanganyar adalah ; jumlah SD Negeri ada 483 sekolah, SD Swasta 15 sekolah, SMP Negeri 50 sekolah, SMP Swasta 26 sekolah, SMU Negeri 12 sekolah, SMU Swasta 6 sekolah, SMK Negeri 3 sekolah, SMK Swasta 25 sekolah. Sedang data dari kantor Departemen Agama Kabupaten Karanganyar jumlah MI ada 60 buah, MTs 23 buah dan MA ada 4 buah. Jumlah Perguruan Tinggi ada 12 buah

2. Jumlah Siswa
Jumlah Siswa/murid SD/MI sebanyak 81.458 siswa, dengan jumlah guru sebanyak 4.897 orang, sehingga rasio guru : murid sebesar 1 : 16,77. Jumlah siswa SMP/MTs sebanyak 37.130 siswa, dengan guru sebanyak 2.751 orang, sehingga rasio guru : murid sebesar 1 : 13,50. Jumlah siswa SLTA/MA sebanyak 21.887 siswa dengan guru sebanyak 1.775 orang , sehingga rasio guru : murid sebesar 1 : 12,32

3. Tingkat Tamatan Sekolah
Pada tahun 2009 penduduk Kabupaten Karanganyar usia 5 tahun keatas menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah sebagai berikut; belum/tidak pernah sekolah ada 65.060 orang, belum tamat SD ada 81.167 orang, tidak tamat SD ada 61.446 orang, tamat SD/MI ada 298.694 orang, tamat SMP/MTs 142.701 orang, tamat SLTA/MA/D1/D2 ada 117.394 orang dan tamat Perguruan Tinggi/Akademik/D3,S1,S2,S3 ada 29.597 orang.

    


3.4 Mata Pencaharian
Mayoritas masyarakat Karanganyar bermata pencaharian sebagai petani (di daerah dekat pegunungan/dataran tinggi), Para petani tersebut jika mulai datang musim hujan, mereka melakukan kegiatan menanam padi, sayur dan lain-lain karena pada musim ini tanah mengalami kesuburan yang baik. Sedangkan, sebagian lain yang berada di daerah dataran rendah/perkotaan bekerja sebagai buruh pabrik, pedagang, wiraswasta dan PNS.

3.5 Peralatan dan Teknologi
Peralatan dan teknologi di Karanganyar memiliki perbedaan pada tiap-tiap bidang. Misalkan di bidang pertanian, masih menggunakan alat manual di daerah dataran tinggi karena pertanian sering terganggu oleh letak geografis sehingga sulit untuk menggunakan alat-alat yang bermesin, alat-alat pertanian yang bermesin/lebih canggih lebih banyak ditemukan di daerah pekotaan/dataran rendah. Selain pertanian, ada juga peternakan. Peternakan sendiri juga masih menggunakan alat manual di daerah dataran tinggi, tapi di daerah dataran rendah menggunakan alat yang sudah lebih canggih.

3.6 Bahasa
Bahasa sehari-hari masyarakat Karanganyar adalah Bahasa Jawa. Karena Karanganyar termasuk kedalam karesidenan Surakarta yang terkenal dengan bahasa yang halus, penggunaan bahasa di Karanganyar cenderung halus, bahasa yang biasa digunakan adalah Basa Jawa Krama, bahasa yang biasa dipergunakan kepada orang yang lebih tua dan kepada orang yang baru ditemuinya/belum kenal, karena terlihat lebih sopan dan menghargai, tetapi bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, untuk berkomunikasi dengan orang yang sudah biasa bertemu/akrab menggunakan Basa Jawa Ngoko.
Kata Seru / Sisipan apa saja yang digunakan penduduk Karanganyar yang berbeda dengan daerah lainnya, misalnya kata “ lae-lae” atau “elae”. Kata tersebut digunakan oleh masyarakat dalam konteks sehari-hari antara masyarakat itu sendiri. Kata elae atau lae-lae untuk menyatakan rasa atau perasaan nelangsa rasa kurang puasnya orang kecil yang akhirnya pasrah menerima keadaan.

3.7 Kesenian
1.      UNSUR UPACARA ADAT
Karya Budaya : Upacara Adat Mandhasiya
Deskripsi Tekstual
Upacara Adat Mandhasiya termasuk upacara religi, ini dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan Tawangmangu khususnya di Kelurahan Pancot, Blumbang dan Kalisoro, sedangkan Kecamatan Jenawi di desa Anggrasmanis dan Gumeng. Kegiatan ini dilaksanakan tiap hari Selasa Kliwon pada Wuku Mandhasiya. Pada intinya upacara Mandhasiya adalah kegiatan bersih desa dan sedekah bumi.
2.      UNSUR PAKAIAN ADAT
Karya Budaya : Pakaian Adat “ Mayang Mekar “
Pakaian ini masih ada dan dilestarikan oleh masyarakat Ngargoyoso Kecamatan Ngargoyoso. Dipakai pada acara –acara tertentu namun kadang juga digunakan pada hari-hari biasa. Pakaian ini dipakai / digunakan oleh laki-laki maupun perempuan
3.      UNSUR KESENIAN DAERAH
Karya Budaya : Kesenian Daerah “ Srandhil “
Kesenian ini masih berkembang di daerah Matesih. Kesenian ini dipentaskan pada acara/upacara biasa yang ada di Matesih, bahkan pada pasamuan atau oarng punya kerja juga mementaskan kesenian Srandhil ini.
4.      UNSUR ARSITEKTUR TRADISIONAL
Karya Budaya : “ Rumah Limasan ”
Arsitektur Tradisional Rumah Limasan ini merupakan arsitektur khas Karanganyar yang keberadaannya hampir punah. Limasan ini berbeda dengan limasan Kudus atau yang lain. Namun karena pengaruh budaya barat, maka bangunan rumah sekarang ini banyak yang bergaya Spanyol-an.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kabupaten Karanganyar yang terkenal dengan slogan INTANPARI (Industri , Pertanian dan Pariwisata) –nya, ternyata di bidang Pariwisata sangat kaya akan ragam kebudayaan tradisionalnya, terutama budaya upacara adat tradisi yang berkaitan dengan kegiatan spiritual/religi/kepercayaan masyarakat, berkaitan dengan perdagangan atau ekonomi, berkaiatan dengan kegiatan pertanian atau yang berkaitan dengan daur hidup.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Koneksi Database SQL Server

Membuat CRUD Visual Basic .NET Database MySQL

Cara Input Data Dengan PHP